Breaking

Senin, 07 September 2020

SEJARAH SEL

Sejarah Penemuan dan Teori Tentang Sel

            Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Robert Hooke (1635 - 1703), menemukan “ruang-ruang kecil” dari sayatan gabus yang diamati di bawah mikroskop. Hooke menemukan ruang-ruang kosong (gambar 2) pada sayatan gabus. Ruang-ruang kecil ini oleh Hooke sebut sebagai sel. Sel-sel yang diamati oleh Hooke merupakan sel-sel gabus yang sudah mati.

Penemuan tentang sel berkembang ketika Antonie Van Leeuwenhoek menjadi orang yang pertama kali melihat sel hidup dari alga Spirogyra sp. dan bakteri dengan menggunakan mikroskop pada tahun 1674. Sejak saat itu, para ilmuwan diseluruh dunia berlomba-lomba untuk melakukan percobaan tentang sel. Banyak sekali lmuwan yang mencoba untuk mengungkapkan teori-teori tentang sel, di antaranya sebagai berikut.


  1. Robert Brown (1812), menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel yang disebut dengan nukleus.
  2. Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang sekarang disebut dengan protoplasma.
  3. Johanes Purkinye (1787-1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.

4.    Matthias Jacob Schleiden (1838) dan Theodor Schwann (1839), Schleiden melakukan penelitian kepada tumbuhan dan menemukan adanya sel tumbuhan.  Sedangkan, Schwann melakukan penelitian terhadap hewan dan menemukan adanya sel hewan.

5.    Max Schultze (1825-1874), menyatakan protoplasma adalah suatu dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.

6.    Jean Baptiste de Lanmarck (1809), mengeluarkan pernyataan bahwa setiap badan hidup merupakan kumpulan sel-sel.

7.    Ludolph Christian Treviranus dan Johann Jacob Paul Moldenhawer, menyatakan bahwa individu merupakan kesatuan dari sel-sel.

8.    Henri Dutrochet, menyatakan bahwa sel merupakan bagian terpenting dari organisme

9.    Rudolf Ludwig Karl Virchow (1858), menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya (omnis cellula e cellula)

10.  R. Strasburger, menyatakan bahwa setiap inti sel berasal dari inti sel sebelumnya melalui pembelahan

11.   C. Bernard, menyatakan bahwa inti sel merupakan struktur terpenting dari sel yang mengatur seluruh perjalanan sel.

Berdasarkan hasil penemuan-penemuan para ilmuwan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa:

1.     Semua makhluk hidup terdiri atas sel-sel

2.    Sel merupakan unit sturktural terkecil makhluk hidup yang menjadi komponen dasar penyusun tubuh makhluk hidup

3.    Sel merupakan unit fungsional, karena sel melakukan suatu fungsi kehidupan, seperti sintesis protein yang berhubungan dengan pembentukan sifat morfologis dan fisiologis; reproduksi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan; melakukan respons; melakukan pemanfaatan energi.

4.    Semua sel berasal dari sel sebelumnya

5.    Sel merupakan unit hereditas yang dapat mewariskan sifat genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Sel Zerupakan unit struktural, fungsional dan hereditas pada makhluk hidup. Sel sebagai unit struktural terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup. Setiap sel tersusun dari berbagai bagian, yaitu membran plasma, inti sel, sitoplasma, dan organel sel.

Sel sebagai unit fungsional bermakna bahwa sel atau sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi, eksresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi, dan respon (tanggapan) terhadap rangsangan. Sel juga merupakan unit hereditas atau penurunan sifat yang menurunkan sifat genetis dari satu generasi kepada generasi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar